Peternakan merupakan hal yang dapat menggerakkan perekonomian kerakyatan, terkhusus beternak ayam petelur.
Murahnya modal beternak serta tingginya permintaan telur di pasar merupakan pemicu masyarakat memulai ternak ayam petelur Hal ini perlu diimbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan mengenai peternakan. Setidaknya seorang peternak harus menguasai berbagai ilmu dasar peternakan yang dijabarkan sebagai berikut
1. Pemilihan bibit (Breeding)
Pemilihan bibit atau bisa disebut dengan Breeding merupakan hal paling dasar apabila ingin memulai suatu usaha peternakan. Bibit unggul diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam kualitas hasil ternak. Dalam dunia perunggasan, bibit unggul diperlukan agar dapat menghasilkan daging atau telur secara maksimal, sehingga peternak dapat menghasilkan hasil ternak yang berkualitas dan maksimal
Bibit ayam petelur yang baik memiliki bobot serta warna bulu yang seragam, tidak ditandai adanya cacat fisik pada ayam tersebut. Selain itu, ayam petelur unggul memiliki bulu yang halus, kering, mengkilap serta ditandai dengan kering dan tertutupnya pusar.
Ukuran dan bobot tubuh yang cukup merupakan pertanda anak ayam (DOC) yang tumbuh secara baik. Bobot DOC pada umumnya memiliki bobot sekitar 38-42 gram. Ukuran telur tetas merupakan hal yang sangat menentukan bobot serta ukuran DOC.
Peternak ayam hendaknya mengetahui pedoman pemilihan ayam dalam memilih bibit ayam petelur. Peternak harus memastikan bahwa DOC yang dipilih merupakan anak dari induk yang sehat, bulu yang halus dan penuh, memiliki pertumbuhan serta nafsu makan yang naik, tidak memiliki bekas kotoran yang melekat pada dubur DOC tersebut serta dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat.
Platinum Lohman merupakan jenis ayam petelur yang banyak dikembangkan di Indonesia karena ayam ini memiliki produktivitas yang tinggi serta memiliki ketahanan terhadap cuaca panas.
2. Cara pemberian pakan (Feeding)
Cara pemberian pakan pada DOC haruslah dibedakan berdasarkan usia dari DOC tersebut karena kandungan nutrisi dalam pakan harus sesuai dengan kebutuhan ayam sehingga diharapkan ayam dapat bereproduksi secara maksimal. Sebagai perangsang pertumbuhan, Ayam sebaiknya diberi pakan sedikit demi sedikit sesuai dengan umur ayam tersebut.
Pada perkembangan DOC terdapat 3 periode pertumbuhan yaitu periode starter, pullet, serta layer. Ketiga periode tersebut memiliki kebutuhan protein yang berbeda sesamanya. DOC periode Starter membutuhkan kandungan protein lebih besar yaitu 19-22%, disusul dengan periode pullet sebesar 13-15%, sedangkan pada periode layer membutuhkan kandungan protein sebesar 15-18% .
3. Ilmu Manajemen Peternakan
Ilmu manajemen atau pengaturan peternakan diperlukan dalam pemeliharaan ayam petelur, terutama manajemen kandang dikarenakan kandang memiliki fungsi untuk melindungi ayam dari gangguan pengaruh iklim dan memberikan rasa nyaman bagi ayam yang dipelihara sehingga telur yang dihasilkan bisa maksimal.
Selain itu, kandang untuk ayam ras petelur harus memungkinkan masuknya sinar matahari secara leluasa kedalam kandang karena sinar matahari juga memiliki pengaruh terhadap produksi telur pada unggas serta atap yang digunakan dalam mengembangkan ayam petelur adalah genting karena kemampuan genting dalam menyerap panas sangat baik.
Dalam manajemen kandang, setiap periode ayam memiliki kandang yang berbeda. Sebagai contoh, ayam periode starter harus menggunakan pemanas udara sehingga ayam tidak mengalami kedinginan. Sistem ini disebut juga dengan sistem indukan. Kapasitas kandang pada ayam periode ini setidaknya hanya berisi 20-25 per meter perseginya, hal ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi perkembangan ayam.
4. Pencegahan serta Pemberantasan Penyakit
Penyakit merupakan penyimpangan gejala dari keadaan normal yang disebabkan oleh mikroorganisme, defisiensi nutrisi, atau efek dari stress lingkungan yang tidak menguntungkan bagi peternak. Ayam yang sedang sakit menunjukkan gejala umum atau bisa disebut dengan simptom.
Bulu terkulai dan kusam, diare, hilangnya nafsu makan, terganggunya pertumbuhan, menurunnya produksi telur, buruknya kualitas kerabang serta suara yang tidak normal merupakan berbagai simptom yang bersifat umum.
Dalam mencegah terjadinya penyakit, peternak harus menjaga kebersihan kandang. Kandang yang bersih akan menutup atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Sementara itu, peternak harus memberikan pakan sesuai kadar nutrisi ayam tersebut sebagaimana yang telah disebutkan pada artikel sebelum artikel ini.
Apabila terjadi penyakit yang parah maka peternak dapat memberikan antibiotik pada ayam tersebut atau memeriksakan ayam tersebut kepada dokter hewan.
5. Pemanenan dan pemasaran hasil ternak
Panen merupakan hasil dari produksi ternak yang dimanfaatkan untuk dipasarkan oleh peternak sehingga diharapkan dapat memberikan keuntungan yang terjadi pada sektor peternakan. Hasil produksi yang dihasilkan haruslah diolah menjadi produk yang berkualitas baik sehingga dapat menyesuaikan hasil sesuai dengan permintaan pasar. Pada peternakan ayam petelur, pemanenan adalah proses pengumpulan telur yang dimulai dari masa produksi hingga pemasaran.
© Copyright 2023 by Veteriner